1. PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Tentang Negara Kanada
Nama negara Kanada (canada), ibu kotanya
Ottawa, Lagu kebangsaannya Ocanada (anthem);
god save the queen (royal anthem), Bahasa
resmi Inggris dan Perancis, bentuk pemerintahannya parlemen demokrasi federasi
dan konstitusional monarki, mata uangnya Dollar Kanada (CAD) dengan symbol CS, Luas wilayahnya 9.970.670 km2 , total populasi (tahun 2013) adalah 34,017,000 jiwa.[1]
Perang
1812 sering dianggap sebagai awal dari identitas nasional kanada. Bangsa
Amerika yang menginvasi kanada yakin kalau mereka akan menang dengan mudah.
Bangsa inggris, penduduk asli, dan bangsa perancis bersatu dan berjuang
bersama.
Pada 1867 Dominion of kanada didirikan berdasarkan UU Inggris
Amerika Utara ysng disahkan oleh pemerinth Inggris , Sir Jhon A, Macdonald
menjadi perdana menteri pertama Dominion tersebut.[2]
Secara politis Kanada
adalah Negara federal terbagi
menjadi 10 provinsi dan 3 teritorial. Perjanjian mengenai koonfederasi (confederation act) tahun 1867 yang
mempersatukan 4 provinsi awal
menyatakan untuk membangun sebuah
pemerintahan deferensial yang kuat dan menjamin adanya
otonomi dan pemerintahan sendiri
di provinsi dalam
hal-hal yang berhubungan dengan sosio-ekonomi,
bahasa, agama, hokum dan
terutama pendidikan. Kanada memberikan komitmen
financial untuk sector pendidikan nomor dua setelah
kesejahteraan social dalam menggunakan anggaran pemerintah. Dalam tahun 1992-1993 belanja pendidikan Kanada
mencapai kira-kira 8,1% dari GDP (Gross Domestic Product).[3]
Penduduk Kanada terdiri dari berbagai
macam latar belakang suku, seperti British, Perancis, Asia, Afrika dan Arab.
Pada akhir 1990-an Kanada mengalami tingkat imigrasi tertinggi dari berbagai
negara di dunia, dengan lebih dari setengah jumlahnya berasal dari Asia. Lebih
dari 75% dari jumlah populasi tersebut tinggal di perkotaan. Berdasarkan hal
tersebut, maka di Kanada pun terdiri dari berbagai macam agama sehingga
terciptanya multikultur di masyarakatnya.[4]
2. PEMBAHASAN
A. Sistem
Politik dan Tujuan Pendidikannya
Disamping Perdana
Mentri dan Kabinetnya. Setiap provinsi di Kanada mempunyai dewan perwakilan
rakyat yang dipilih dan dikepalai oleh seorang Premier untuk mengatur dan mendelegasikan berbagai tanggung
jawab termasuk diantaranya tanggungjawab
pendidikan yang ada dalam wewenang provinsinya.
Walaupun partai-partai
politik yang berkuasa sering berbeda pendapat dan menerapkan strategi yang
mungkin berat kekiri atau kekanan. Kanada bukanlah Negara yang memiliki ciri
poliktik ekstrim. Moderat dan Pragmatis adalah karakteristik Kanada. Dalam
Negara yang didirikan atas dasar prinsip-prinsip demokrasi, mayoritas penduduk
Kanada menghormati etika untuk mendapatkan kesempatan yang sama dan dengan
dasar itu Kanada menyediakan Pendidikan yang Universal gratis sampai ketingkat
Perguruan Tinggi. Pendidikan diartikan sebagai penanaman ilmu pengetahuan dan
keterampilan untuk mencapai kehidupan yang produktif dan bermanfaat.
Perbedaan-perbedaaan yang terjadi hanyalah dalam menginterprestasikan
konsep-konsep “pengetahuan” dan “keterampilan” serta dalam cara memperolennya,
bukan dalam prinsip-prinsip yang melandasinya.[5]
B.
Struktur dan Jenis Pendidikan
1)
Pendidikan Dasar, Menengah dan Pendidikan Tinggi
Ada
tiga tingakat pendidikan di Kanada yaitu sekolah dasar, menengah dan pendidikan
Tinggi. Bersekolah adalah wajib di Kanada selama 10 tahun dan ini berlaku pada
semua provinsi. Anak-anak mulai masuk sekolah pada umur 6atau 7 tahun dan harus
mengikuti pendidikan minimal sampai umur 15 atau 16 tahun, tetapi gabungan
sekolah dasar dan menengah mengharuskan pendidikan berlangsung 12 walaupun
terdapat juga perbedaan antar provinsi. Batasan pengertian antara sekolah
“dasar” (elementary) dan sekolah “menengah” (secondary) juga bervarisi antar
provinsi. Di kebanyakan provinsi , sekolah dasar diartikan sebagai pendidikan 6
tahun pertama, kelas 1 sampai kelas 6 tahun atau “grade” dan mungkin pula
terbagi lagi dalam sekolah menengah pertama (junior), SLTP, dan sekolah
menengah tingkat atas (senior), SLTA. Quebec memiliki program yang unik, yaiitu
5 tahun pada tingkat sekolah menengah (Grades 7 sampai 11), diikuti 2 atau 3
tahun pada“college d’enseigmennt
general et professional (CEGEP)”.
2)
Pendidikan Prasekolah
Pendidikan
Prasekolah biasanya dinamakan “Taman Kanak-Kanak” diadakan hampir disemua
provinsi dan diselenggarakan pada sekolah-sekolah dasar negeri bagi anak-anak
usia 5 Tahun. Alberta melaksanakan pprrogram sekolah yang unik dengan dukungan
pemerintah yang dinamakan “ Early
Chilhood Services” (Sekolah bagi anak-anak kecil) yang melayani anak-anak
umur 3,5 tahun. Kurikulumnya mengintegrasikan aspek pendidikan, kesehatan,
sosial dan rekreasi.
3)
Pendidikan Khusus
Semenjak tahun
1970an sudah ada kecenderungan unntuk mengintegrasikan “murid-murid dengan
kebutuhan khusus” (Spesial Needs Students) kedalam kelas-kelas regular. Ini
memerlukan penyesuian yang cukup berat dalam hal kurikulum dan pendidikan
gurunya karena begitu banyaknya variasi kelompok murid yang termasuk dalam
katagori ini. Yang termasuk didalamnya adalah kelommpok anak yang cacat secara
fisik dan yang punya hambatan belajar, disamping anak-anak yang mempunyai
kebutuhan akademik yang istimewa (gifted) yang biasanya diarahkan kedalam
program-program percepatan atau pengayaan.
4). Pendidikan Vokasional, Teknik,
dan Bisnis
Persiapan
keterampilan dan kejuruan atau vokasional semakin memegang peranan penting pada
sekolah menengah tingkat atas dalam tahun 1980-an, walaupun system sebelumnya
untuk mengarahkan siswa pada program-program vokasional pada anak usia 14 tahun
tidak dihilangkan. Tujuannya ialah untuk memberikan kepada generasi muda
keterampilan yang lebih umum sifatnya, bias ditranfer atau dialihkan, sehingga
dengan demikian mereka lebih mungkin berfungsi dalam masyarakat dan pasar kerja
yang menuntut fleksibilitas dalam menghadapi perubahan teknologi yang sangat
cepat.
5). Pendidikan Orang Dewasa dan
Pendidikan Nonformal
Meneruskan
pendidikan setelah terputus di tengah jalan, merupakan elemen penting di
Kanada, dan lebih dari 3 juta penduduk Kanada terdaftar pada program-program
pendidikan orang dewasa setiap tahun. Kuliah diberikan oleh berbagai institusi
termasuk oleh dewan-dewan pendidikan, kantor depertemen pendidikan propinsi,
universitas, dan akademi-akademi. Program-program serupa juga diponsori dan diselengarakan oleh organisasi-organisasi nirlaba (nonprofit),
organisasi professional, kantor-kantor pemerintah, lembaga bisnis dan industri.
C. Manajemen Pendidikan
Ditinjau Dari Aspek Struktur, System Pendidikan Kanada
Berkembang Kearah Lebih Desentralisasi. Setiap
propinsi mempunyai departement pendidikan yang dikepalai oleh seorang menteri
dan merupakan salah seorang anggota kabinet yang dipilih. Dan dalam hal dua
teori: Yukon dan Northwest, dipimpin oleh seorang anggota “council” yang
dinamakan councillor. Pada beberapa
propinsi, pendidikan tinggi merupakan kementrian sendiri. Sementara menteri di
Propinsi bertanggung jawab atas keseluruhan kebijakan dan manajemen sistem,
tugas operasional sehari-hari dijalankan oleh seorang deputi menteri beserta
staffnya yang mempunyai pegawai sendiri. Fungsi kementerian mencakup supervisi
dan inspeksi terhadap sekolah-sekolah di tinggkat pendidikan dasar dan
menengah. Pembuatan kurikulum dan pedoman organisasi; penerbitan materi
kurikulum; keuangan; pendidikan guru; pembuatan peraturan bagi dewan pendidikan
dan guru; dan penyediaan fasilitas pendukung pendidikan seperti perpustakaan,
kesehatan, dan transportasi.
D. Pendanaan
Pendidikan
Pada
periode perluasan pendidikan tahun 1960-an, pengeluaran pendidikan meningkat
15-20% per tahun, menyerap dana lebih
dari 22% dari pengeluaran pemerintah dan mencapai 8,6% dari General Domestic Product / GDP. Dari
tahun 1983-84 sampai 1993-94, pengeluaran meningkat sebesar 84%, dengan
rata-rata kenaikan pertahunn 6,3%. Pendidikan dasar dan menngah menyerap 65%
dari jumlah keseluruhan.
Lebih dari 90% dana pendidikan berasal
dari pemerintah dan selebihjya bersumber dari swata seperti uang sekolah,
sumbangan, dan hasil investasi. Pada umumnya, pembiayaaan pendidikan dasar dan
menngah merupakan tanggung jwab kotamadya melalui pajak yang membiayai hampir
seluruh biaya pendidikan. [6]
Sekitar dua per tiga PDB Kanada
dihasilkan dari sektor jasa, dan tiga dari empat orang warga Kanada memiliki
pekerjaan yang berhubungan dengan jasa. PDB perkapita negara tersebut telah
menempatkan Kanada pada 10 egara teratas dari segi daya beli masyarakat.
Perekeonomian kanda dimotori oleh perdagangannya dengan Amerika Serikat, dan
pasar dalam negerinya yang juga kuat. Amerika Serikat adalah mitra dagang
Kanada yang terbesar, yang menggambarkan 86% ekspor negara tersebut dab 74%
impornya.[7]
Di Kanada, Pendidikan menjadi tanggung
jawab pemerintah provinsi dimana pemerintah daerah/kota (district) sebagai unit administratif dan pengambilan kebijakan. Perubahan yang
terjadi disekolah-sekolah negeri Edmonton d Alberta digambarkan sebagai
inisiatif model school-Site Decition
Making. Model itulah yang menjadi Sorotan secara nasional ataupun internasional
yang saat ini menjadi model di mana-mana.[8]
E. Kurikulum
Pada setiap
provinsi-provinsi terdapat dewan sekolah yang mengawasi pelayanan pendidikan
dan penyelenggaraan program-program pendidikan. Pendidikan wajib bagi pendudu
kanada sampai usia 16 tahun di seluruh provinsi di Kanada, kecuali untuk
Ontario dan New Brunswick, di mana usia wajib sampai 18 tahun. Di beberapa
provinsi ada beberapa pengecualian untuk tidak wajib meneruskan pendidikan pada
umur 14 tahun yang dapat diberikan dalam keadaan tertentu.
Kanada
mewajibkan sekolah selama 190 hari dalam setahun, secara resmi dimulai dari
bulan September (setelah Hari Buruh) sampai akhir bulan Juni.
Kurikulum
juga sering mengalami revisi. Kurikulumnya (pendidikan dasar dan menengah)
mencakup bidang matematika, sains, bahasa dan ilmu sosial (sejarah dan
geografi). Kurikulum sekarang memasukan komputer, berfikir kreatif, belajar
mandiri dan pendidikan lingkungan.[9]
Empat inti kurikulum di Canada
adalah:
1. Pendidikan sekitar sasaran sosial,
tujuan-tujuan publik, biaya-biaya, manfaat-manfaat dan etika kewarganegaraan
untuk memungkinkan seseorang untuk menilai keadaan tindakan-tindakannya.
2. kapasitas untuk menganalisa identitas diri
sendiri melalui studi lingkungan, agama, filsafat, dan literatur.
3. Beberapa praktek di dalam negosiasi dunia
nyata, di dalam psikologi konsultasi dan berupa kepemimpinan di dalam
lingkungan pengetahuan.
4. perspektif global dan satu sikap dari
tanggung jawab pribadi untuk hasil yang umum tentang kehidupan secara umum.[10]
F.
Sistem Ujian
Kemajuan yang terus menerus merupakan patokan
disekolah dasar. Pada tingkat sekolah dasar menengah system kredit merupakan
peraturan, dan kenaikan kelas dilaknasakan berdasarkan mata pelajaran, bukan berdasarkan
“Grade” atau kelas. Pada umumnya kebijakan akses terbuka terhdapa
pendidikan menengah di Kanada dapat disarikan sebagai berikut: walaupun tidak
ada kenaikan kelas otomatis, kurikulum sekolah memberikan pelajaran pada
berbagai tingkat sehingga dengan demikian, kemampuan anak yang berbeda dapat
diakomodasi.
Pada kebanyakan system, ujian disiapkan dan dinilai
pada tingkat local. Namun demikian, pada beberapa propinsi, seperti Britis
Columbia, Alberta, dan Quebec ( juga teritori Northwest dan Yukon yang umumnya
mengikuti program-program Alberta dan British Columbia) ujian akhir untuk
mendapatkan diploma untuk mata pelajaran tertentu dibuat secara sentral oleh
depertemen pendidikan. [11]
G.
Isu-Isu dan Reformasi Pendidikan
Standar penilaian yang mengarah ke sistem
pengajaran yang terstandardisasi, dengan tidak adanya suara dan –minimal-
pengetahuan baru yang diciptakan oleh siswa dan guru merupakan masalah sistem
pendidikan di provinsi Kanada. Kementrian pendidikan di Alberta sedang berusaha
untuk mengatasi masalah ini guna menghubungkan standardisasi globalisasi.
Kekerasan tidak lagi menjadi masalah di
sekolah-sekolah Kanada, memukul anak telah menjadi perbuatan Ilegal sejak
1970-an.[12]
System pendidikan di Kanada
mengalami reformasi besar-besaran dalam tahun-tahun 1960-an dan awal 1970-an.
Konsep-konsep seperti belajar denga strategi “Child-centered”, “continuous
progress”, “team teaching”, “discovery method”, “open plan school”, dan “audiovisual aids” mulai dipakai, kadang-kadang
mengabaikan akibat akibat hasilnya, atau
mendabaikan pendidikan guru-gurunya. Program sekolah yang terdiri dari berbagai
pelajaran wajib dan buku-buku teks yang ditentukan oleh departemen pendidikan provinsi juga mengalami perubahan dan modifikasi yang cukup segnifikan dan
banyak program-program baru yang diperkenalkan.
3.
KESIMPULAN
System
pemerintah Kanada menggunakan system pemerintahan demokrasi federal yang
menyatukan sejumlah komunitas politik yang berbeda di bawah pemerintah bersama
untuk mencapai tujuan bersama, dan pemerintah daerah yang terpisah menangani
keperluan keperluan tertentu di masing masing daerah. bentuk pemerintahan ini
mempertimbangkan realita geografis kanada, keanekaragaman masyarakat, budayanya
dan warisan dwi hukum dan dwi bahasa.
Penjenjangan system pendidikan kanada
mencakup sekolah yang di biayai oleh Negara maupun swasta. Mulai dari taman kanak sampai pra universits. Pendidikan adalah tanggung jawab provinsi di bawah undang undang kanada,
yang berarti ada perbedaan nyata dalam system system pendidikan di profinsi
yang berlainan. Pemerintah Kanada memberikan perhatian yang cukup
besar pada sektor pendidikan yang memungkinkan rakyat Kanada mengenyam
pendidikan hingga ke perguruan tinggi
Menurut PBB dan Unit Inteligen
Ekonomi (Economist Intelligence Unit), Kanada dinyatakan sebagai salah satu
dari 10 tempat terbaik di dunia untuk tinggal sejak tahun 1994. Menurut survey
PBB, Kanada secara khusus mendapatkan nilai tinggi untuk akses pendidikan,
harapan hidup yang lebih tinggi (karena sistem Universal Health Care); dan
tingkat kejahatan dan kekerasan yang rendah.
4. KOMENTAR INDIVIDU
Kanada
merupakan negara dengan sistem pendidikan yang masuk dalam kategori sangat
baik. Pengakuan terhadap sistem pendidikan di negara Kanada adalah pengakuan
International dimana Kanada merupakan negara yang memiliki mutu dan kualitas
pendidikan yang tinggi, salah satu dari
10 tempat terbaik di dunia untuk ditinggali, dengan ijazah yang diakui secara internasional dan ias ditransfer, biaya kuliah
yang terjangkau, standar hidup yang tinggi serta stabilitas
politik.
Perhatian pemerintah pada sektor
pendidikan diberikan dengan baik, di Kanada, mendapatkan pendidikan yang
berkualitas dengan biaya pendidikan yang terjangkau bagi semua masyarakat
adalah mungkin. Pemerintah mengeluarkan anggaran yang cukup besar pada sektor
pendidikan. Dengan anggaran dana pendidikan yang besar, biaya pendidikan di Kanada menjadi rendah, hal ini berdampak
positif pada besarnya peluang masyarakat Kanada untuk dapat mengenyam
pendidikan mulai dari taman kanak-kanak sampai pada perguruan tinggi dengan
biaya pendidikan yang terjangkau.
Dorongan yang besar datang dari
semua pihak di Negara ini, motivasi untuk selalu melakukan perbaikan pada segala
aspek menjadikan Kanada semakin baik, tidak cukup hanya sistem pemerintahannya
saja yang baik namun peran dari
masyarakat yang sadar betul akan pentingnya pendidikan dan perbaikan menjadi
point penting dalam kemajuan sebuah negara. Kebijakan pemerintah kanada
terhadap besarnya anggaran pada sektor pendidikan ini di dasari pada asumsi
bahwa masa depan negara ada ditangan generasi muda saat ini yang memang harus
diperhatikan betul pendidikannya. Dibandingkan dengan Amerika Serikat,
Australia, Inggris, Jepang, dan Perancis, negara Kanada menempati tingkat
teratas dalam menganggarkan dana untuk pendidikan di negaranya. Sesuatu yang cukup menarik untuk dikaji adalah
bahwa Kanada dengan budaya yang multikultur mampu menjadi besar, itu terjadi
dengan sistem pemerintahan, sistem pendidikan, dan masayarakat yang saling
bekerjasama.
Namun demikian, pesatnya kemajuan
teknologi dan kemudahan dalam mengakses pendidikan di negara maju ini serta
gaya hidup remaja yang terbilang bebas mengakibatkan penurunan motivasi para
remaja untuk berkompetisi. Dalam buku yang berjudul Cas Cis Cus B.Inggris Gaul yang saya baca terdapat data mengejutkan
yang dirilis oleh Dekan kantor urusan perempuan Queen University, hasil Surveynya menyatakan bahwa “ 1 dari 4
wanita beresiko mengalami perkosaan atau usaha pemerkosaan dalam hidupnya,
tentu ini angka yang tidak sedikit dan cukup riskan bila di lihat dari pamor
yang sangat baik yang disandang negara ini, yang dikatakan bahwa tingkat
perlindungan terhadap perempuan yang telah memenuhi 3 syarat utama yaitu
pendidikan tinggi, perilaku warga yang sudah beradab, dan seharusnya sudah
memiliki tingkat pengendalian diri yang baik.
Itulah mengapa, menjadi penting bagi sistem pendidikan di
Indonesia, sekiranya dapat mengambil manfaat dan sisi positif dari sistem
pendidikan yang ada di Kanada, apa yang menjadi kekuatan negara Kanada hingga
dapat melaju dengan sistem pendidikan yang mumpuni, sekaligus dapat melihat apa
yang menjadi kelemahannya, ini demi kemajuan sisitem pendidikan nasional,
karena dengan sistem pendidikan yang berkualitas dan motivasi tinggi yang
dimiliki para generasi muda untuk belajar dengan giat, akan menjadi salah satu
barometer kemajuan suatu bangsa.
5. DAFTAR PUSTAKA
Agustiar Syah Nur, Perbandingan
sistem pendidikan 15 Negara, Bandung : Lubuk Agung, 2001
Benjamin A. Kranc & Karina Roman, Tinggal dan
Bekerja di Kanada, Hoe To Books, Ltd.,
Oxford, UK 2009
Louis
E. Boone dan David I. Kurts, Pengantar
Bisnis Komtemporer 1(ed. 11), Jakarta: Salemba
Empat, 2007
Nanang
Martono, Sosiologi Pendidikan Michel
Foucault, Jakarta: Rajawali Pers, 2014
Nurkolis,
Manajemen Berbasis Sekolah, Jakarta:
Grasindo, 2003
Rizal
Khadafi dan Dela Rui, Cas Cis Cus Bahasa
Inggris Gaul, Jakarta: Bukune, 2009
http://hadiriantoje.blogspot.co.id/2012/04/civic-education-on-canada.html http://zanksantri.blogspot.co.id/2014/02/sistem-pendidikan-di-negara-kanada-dan.html.
[1] Rizal Khadafi dan Dela
Rui, Cas Cis Cus Bahasa Inggris Gaul, Jakarta:
Bukune, 2009, Halaman 79
[2] Benjamin
A. Kranc & Karina Roman, Tinggal dan Bekerja di Kanada, Hoe To
Books, Ltd., Oxford, UK 2009, Halaman 10-11
[3] Agustiar Syah Nur, Perbandingan
sistem pendidikan 15 Negara, Bandung : Lubuk Agung. 2001. Halaman 175
[4] Rizal Khadafi dan Dela
Rui, Cas Cis Cus Bahasa Inggris Gaul, Jakarta:
Bukune, 2009, Halaman 80
[5] Op.cit Halaman 177
[6] Agustiar Syah Nur, Perbandingan
sistem pendidikan 15 Negara, Bandung : Lubuk Agung. 200. Halaman 181- 185
[7] Louis E. Boone dan David
I. Kurts, Pengantar Bisnis Komtemporer
1(ed. 11) .Jakarta: Salemba Empat, 2007, Halaman 178
[8] Nurkolis, Manajemen Berbasis Sekolah, Jakarta:
Grasindo, 2003, Halaman 88
[9] Djariadin Ronalko. Makalah Perbandingan
Pendidikan Di Negara Jerman, Kanada, Amerika, Dan Indonesia. http://kumpulan-makalah-adinbuton.blogspot.co.id/2014/11/makalah-perbandingan-pendidikan-di.html.
Diakses November 2015
[10] Hadi
Rianto, Civic Education On Canada, http://hadiriantoje.blogspot.co.id/2012/04/civic-education-on-
canada.html, diakses November 2015
[11]ZankSantri. Sistem Pendidikan di Negara Kanada dan
Prancis. http: //zanksantri.
blogspot.co.id/2014/02/ sistem-pendidikan-di-negara-kanada-dan.html.
diakses November 2015
[12] Nanang Martono, Sosiologi Pendidikan Michel Foucault, Jakarta:
Rajawali Pers, 2014, Halaman xiii
Tidak ada komentar:
Posting Komentar